Review Film Finding Dory
Siapa yang tidak mengenal film Finding Nemo? Film yang di release pada tahun 2003 dan mampu meraup keuntungan US$ 936 juta tersebut ternyata meluncurkan sekuel nya 13 tahun kemudian loh, yaitu film Finding Dory pada tahun 2016.
Film ini dibuka dengan suasana manis ketika kita melihat lagi kilasan ingatan masa kecil Dory dan kedua orang tua nya. Dory sendiri merupakan ikan lucu berwarna biru yang memang dilahirkan dengan memiliki jangka ingatan yang pendek. Kedua orang tua Dory sudah mendidik Dory dari kecil untuk tidak menyulitkan orang lain di masa depan dengan cara mengatasi kekurangannya.
Kita akan melihat sedikit potongan-potongan ingatan masa lalu Dory yang tanpa sengaja dapat ia ingat karena ia tidak sengaja melihat sekelompok ikan pari bermigrasi. Kedua orang tuanya juga berusaha sebaik mungkin membantu Dory supaya nanti ia bisa mandiri dan tidak merepotkan orang lain meskipun ia tidak memiliki ingatan yang sempurna.
Dalam film ini juga kita akan merasakan menjadi Dory karena film ini mengambil sudut pandang tunggal milik Dory. Bagi Anda yang belum menonton Finding Nemo tidak perlu kuatir karena Anda masih dapat mengerti film ini tanpa harus menonton film yang sebelumnya. Kemudian ada karakter-karakter baru dalam film Finding Dory yang tidak kalah menggemaskan dengan karakter pada film Finding Nemo. Ada ikan paus beluga yang tidak tahu caranya bagaimana melakukan ekolokasi, bahkan paus tersebut tidak tahu apa itu ekolokasi.
Kemudian Anda juga dapat melihat sepasang anjing laut berbicara dengan aksen British. Lalu ada juga gurita super cerdas yang memiliki karakter kompleks sehingga selalu bertengkar dengan Dory. Mereka semua ini adalah penghuni panti rehabilitasi satwa liar yang berada di California. Momen ini juga berhasil menjadi momentum emas bagi Pixar. Mengapa? Karena Pixar dan Disney ternyata mampu menyemangati dan mengedukasi penonton yang memiliki disabilitas tanpa kesan menggurui sama sekali. Momen ini juga sama dengan momen di film Inside Out.
Plot cerita film ini juga menarik karena tidak gampang ditebak dan membuat penasaran.
Film ini dibuka dengan suasana manis ketika kita melihat lagi kilasan ingatan masa kecil Dory dan kedua orang tua nya. Dory sendiri merupakan ikan lucu berwarna biru yang memang dilahirkan dengan memiliki jangka ingatan yang pendek. Kedua orang tua Dory sudah mendidik Dory dari kecil untuk tidak menyulitkan orang lain di masa depan dengan cara mengatasi kekurangannya.
Kita akan melihat sedikit potongan-potongan ingatan masa lalu Dory yang tanpa sengaja dapat ia ingat karena ia tidak sengaja melihat sekelompok ikan pari bermigrasi. Kedua orang tuanya juga berusaha sebaik mungkin membantu Dory supaya nanti ia bisa mandiri dan tidak merepotkan orang lain meskipun ia tidak memiliki ingatan yang sempurna.
Dalam film ini juga kita akan merasakan menjadi Dory karena film ini mengambil sudut pandang tunggal milik Dory. Bagi Anda yang belum menonton Finding Nemo tidak perlu kuatir karena Anda masih dapat mengerti film ini tanpa harus menonton film yang sebelumnya. Kemudian ada karakter-karakter baru dalam film Finding Dory yang tidak kalah menggemaskan dengan karakter pada film Finding Nemo. Ada ikan paus beluga yang tidak tahu caranya bagaimana melakukan ekolokasi, bahkan paus tersebut tidak tahu apa itu ekolokasi.
Kemudian Anda juga dapat melihat sepasang anjing laut berbicara dengan aksen British. Lalu ada juga gurita super cerdas yang memiliki karakter kompleks sehingga selalu bertengkar dengan Dory. Mereka semua ini adalah penghuni panti rehabilitasi satwa liar yang berada di California. Momen ini juga berhasil menjadi momentum emas bagi Pixar. Mengapa? Karena Pixar dan Disney ternyata mampu menyemangati dan mengedukasi penonton yang memiliki disabilitas tanpa kesan menggurui sama sekali. Momen ini juga sama dengan momen di film Inside Out.
Plot cerita film ini juga menarik karena tidak gampang ditebak dan membuat penasaran.
Komentar
Posting Komentar